Welcome To Blog Sunan Drajat

visitors

MADRASAH ALIYAH MA'ARIF 7 SUNAN DRAJAT

Kamis, 02 April 2009


madrasah aliyah ma'arif 7 sunan drajat berdiri pada tahun 1989,atas prakarsa masyarakat dan para guru senior pada waktu itu antara lain;drs.abdul mu'in karim,choirul anam,drs.sargono,dan h kuncoro.
pada awal berdirinya MA MA'arif merupakan lembaga pendidikan ma'arif dan di bawh naungan yayasan pondok pesantren sunan drajat.yang resmi dpat rekomendasi dari kantor wilayah depag provinsi jawa timur pada tahun 1991.

pada awal tahun ajaran 1989/1990,ma ma'arif banjarwati memperoleh siswa sebanyak 59 anak terdiri dari 38 laki-laki dan 21 perempuan.siswa tersebut sebagian besar berasal dari daerah sekitar dan bermukim di pondok sunan drajat[nyantri] dibawah asuhan kh.abdul ghofur

seiring dengan perjalanan waktu,ma'ma'arif berusaha untuk membenah diri di segalah aspek.sehingga pada tahun 1994 status tercatat berubah menjadi status diakui dari derektorat jendral pembinaan kelembagaan agama islam.Sejak tahun berdiri MA. Ma’arif 7 Banjarwati dalam pelaksanaan belajar mengajar dengan cara terpisah, siswa putra di lokasi pondok putra, dan siswa putrid di lokasi pondok putri. Hal ini disamping keterbatasan gedung dan lokal yang dimiliki juga karena prinsip menjaga hubungan bebas antara laki-laki dan perempuan. Baru kemudian pada tahun pelajaran 1998/1999 secara keseluruhan siswa dan kantor di pindahkan ke lokasi pondok putri.

Kemudian pada tahun pelajaran 2006/2007 MA. Ma’arif 7 Banjarwati lokasi belajar mengajar dipindahkan ke gedung baru sebelah selatan di lokasi pondok putra.
Pada tahun 1999/2000 MA. Ma’arif 7 Banjarwati mendapat peninjauan ulang atas status DIAKUI yang sudah berlangsung selama 5 tahun. Pada saat itu ada keinginan dari sebagian warga madrasah untuk mengajukan status DISAMAKAN, namun karena baru saja pindah lokasi dan keadaan yang tidak memungkinkan, maka MA. Ma’arif 7 Banjarwati hanya mengajukan status DIAKUI dan dikukuhkan oleh Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam Tahun 2000 dengan nomor: E.IV/PP.03.2/KEP/13/2000, tertanggal, 09 Pebruari 2000. Kemudian pada tahun pelajaran 2005/2006 MA. Ma’arif 7 Banjarwati mengajukan Akreditasi dan dikukuhkan oleh Kepala Kanwil Departemen Agama Provinsi Jawa Timur tertanggal, 13 Oktober 2005 dengan nomor: A/KW.13.4/MA/276/2005, dengan status Terakreditasi peringkat A (Unggulan) hingga 13 Oktober 2009.Pada rentang 13 tahun perjalanan MA. Ma’arif 7 Banjarwati (1989 – 2002) perubahan yang paling berarti dimulai pada tahun 1996 sejak saat itu dan seterusnya MA. Ma’arif 7 Banjarwati mencatat perkembangan prestasi yang sangat mengesankan, baik dalam bidang penambahan jurusan (IPA dan IPS), kemudian pada tahun pelajaran 2005/2006 ada penambahan program studi yaitu BAHASA sehingga mulai pada saat itu ada 3 program studi pilihan IPA, IPS dan BAHASA kemudian juga pembenahan administrasi, penambahan sarana dan prasarana, dan fasilitas kantor maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya.Berkat perjuangan yang tidak mengenal henti ini, maka MA. Ma’arif 7 Banjarwati menjelma sebagai pendidikan alternatif berprospek untuk menjadi Madrasah masa depan.

Berikut nama-nama kepala MA. Ma’arif 7 Banjarwati sejak awal berdirinya sampai sekarang diantaranya:

1. Drs. KH. Abdul Mu’in Karim : 1989 – 19912.

2. Ahmad Hilal Wijaya : 1991 – 19933.

3. Achmad Machsun Haji : 1993 – 19944.

4. Drs. H. Budi Santoso : 1994 – sekarang.



sejarah singkat berdirinya pondok pesantren sunan drajat

Jumat, 20 Maret 2009

Pondok pesantran  sunan drajat  merupakan satu-satunya pesantren peninggalan wali di tanah Jawa yang masih tersisa. Sedangkan delapan wali lainnya, hanya menyisakan makam.pondok  sunan drajat  ini didirikan pada tahun 1460.

Dianggap satu-satunya peninggalan wali, karena hingga sekarang ini,Ponpes  sunan drajat , masih dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan belajar mengajar Agama Islam.
Mulai TK hingga Universitas dengan jumlah siswa dan mahasiswa sekitar 8.000 orang. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia.


"Dulu di sinilah  sunan drajat  mengajar para santrinya," kata Abdul Ghofur

Kini pesantren sunan drajat telah berubah menjadi pesantren megah, yang pembangunannya menghabiskan dana Rp150 miliar, termasuk di dalamnya pemancar radio FM.Di samping membangun gedung sekolahan, gedung asrama para santri termasuk membangun Masjid Induk yang arsitekturnya mirip Taj Mahal.yng mana di dalamnya terdapat Tumbal cakra ditanam persis ditengah-tengah Masjid Induk dengan tanda warna hijau berdiameter sekitar 15 cm, menancap di keramik masjid.


Sejarah penanaman tumbal Cakra ini, sebagaimana diungkapkan Abdul Ghofur, atas inisiatif seorang pemimpin spiritual asal India yang beragama Hindu bernama, Parabhattaraka Shri Ananganandha Padha Theertha pada tahun 1999.

Berdasarkan versi pemimpin Hindu tersebut, konon sekitar 500 tahun yang lalu telah diadakan perjanjian antara tokoh Islam Syeh Subakir dengan pemimpin umat Hindu di India.


Perjanjian tersebut diantaranya berisi, "tanah Jawa yang semula masyarakatnya beragama Hindu diserahkan kepada tokoh Islam Syeh Subakir".

"Bangunan masjid juga harus berdampingan dengan arsitektur umat Hindu yaitu menara, agar tanah Jawa bisa aman," katanya.

Karena itu, setelah 500 tahun perjanjian itu harus diperbaharui dan pilihan lokasi pemasangan tumbal diletakkan di tempat peninggalan para wali yang masih tersisa.

"Kata pemimpin Hindu itu kalau tumbal tidak dipasang, akan terjadi bencana dan korbannya delapan juta orang di tanah Jawa akan meninggal," katanya.

Meski sedang sakit, Parbhattaraka Shri Ananganandha Padha Theertha datang ke Pesantren  sunan drajat  untuk memasang tumbal Cakra. Dan peresmian tumbal Cakra, kata Abdul Ghofur, dilakukan langsung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) semasa menjabat sebagai Presiden RI.

Abdul Ghofur mengaku tidak tahu pasti tentang kebenaran tumbal Cakra itu. Karena kenyataannya di Indonesia secara beruntun telah terjadi berbagai bencana mulai gempa di Jawa Tengah, tsunami di Aceh, hingga lumpur Lapindo.
 
Support : waQyu Foundation
Copyright © 2011. SUNAN DRAJAT - All Rights Reserved
Template Created by waQyu Foundation Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger